DINAS PERDAGANGAN KOPERASI UKM KAB LIMA PULUH KOTA

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN MENGABDI INOVASI IPB UNIVERSITY

Admin
Kamis, 19 Oktober 2023
317 Dibaca
...

Dosen Mengabdi Inovasi (DMI) IPB University tahun 2023 merupakan kelanjutan program Dosen Mengabdi Pulang Kampung (Dospulkam) yang dilaunching oleh Rektor IPB University pada tahun 2022, kata Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr sebagai ketua Tim. Keberlanjutan Program Dospulkam menjadi Dosen Mengabdi Inovasi tetap berlokasi di Tanjung Pati, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat dan dilaksanakan oleh Prof. Dr. Ir Sedarnawati Yasni, M.Agr dan Dr. Tetty Kemala, M.Si yang bermitra dengan UKM Mande Bagarak (yang merupakan binaan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Lima Puluh Kota, serta Loka Pengawas Obat dan Makanan di Payakumbuh). Kegiatan berlangsung selama 3 hari, tanggal 18 – 20 Oktober 2023. Tema yang disampaikan adalah “Pengembangan Produk UKM Mande Bagarak : Makanan Protein Tinggi Berbahan Dasar Yogurt Rasa Rempah dan Kacang Hijau sebagai Pencegah Stunting”. Kegiatan ini bertujuan untuk :

  1. mensosialisasikan pengolahan makanan berprotein tinggi berbahan dasar yoghurt rasa rempah dan kacang hijau berbentuk produk “cake kukus” yang mudah diproduksi masyarakat, dan dapat berperan sebagai pencegah stunting;
  2. upaya meningkatkan pemanfaatan potensi lokal (singkong dan kacang hijau), sekaligus pengembangan pemanfaatan produk yoghurt sebagai makanan halal yang berkhasiat bagi kesehatan dan disukai Masyarakat; dan
  3. secara tidak langsung berkontribusi dalam upaya pengurangan penderita stunting pada anak yang merupakan tujuan pertama dari 6 tujuan dalam Target Nutrisi Global untuk tahun 2025, dan indikator kunci dalam tujuan pembangunan berkelanjutan kedua dari Zero Hunger.

Pada acara pembukaan hadir Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM, yang diwakili oleh Sekretaris Bapak Kris Susmaji, S.P, Kepala Balai POM Payakumbuh yang diwakili oleh Ibu Maghrifa Dwi Maulani, S.TP. (Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama), dan Ibu Multiviza Muslim (Balai Pembibitan Terrnak Unggul Hijauan Pakan Ternak Padang Mengawas), serta Wakil Direktur I Politani, Bapak Jamaluddin. Para undangan di atas berrkenan menjelaskan tugas, pokok dan fungsi instansi masing-masing kepada UMKM yang hadir, antara lain : UMKM Haloma (produksi Selai Nenas dan Minuman Probiotik Bionas, sudah beroperasi selama 1 tahun), UMKM Locavore (produksi roti dan pudding dari ubi jalar ungu, sudah beroperasi 2 tahun), UMKM MPJ (produksi bumbu pecel, dinsum, siomai, stik kentang, dan catering, sudah beroperasi selama 3 tahun), UMKM Checilia (produksi sagun bakar dan kue kering lebaran, sudah beroperasi 11 tahun), dan UMKM Guseta (produksi gula semut, gula merah, gula cair, gula petak, sudah beroperasi 5 tahun).

Kenapa keadaan stunting sangat penting untuk dicegah?. Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi/gizi selama masa pertumbuhan anak. Pemerintah telah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14% tahun 2024, yaitu pada 2019 mencapai 27,6% (Riset Kesehatan Dasar 2019) dan di awal tahun 2023 turun menjadi 21,6%.

Kondisi pola konsumsi pangan saat ini diantaranya adalah konsumsi beras yang masih tinggi yaitu 114 kg/kapita/tahun, rendahnya konsumsi sayuran dan buah yaitu 250 g/kapita/hari (WHO : 400 g/kapita/hari), konsumsi protein masih didominasi oleh protein nabati, dan masih tingginya angka Food Waste.

Seperti yang disampaikan oleh Prof. Sedarnawati, konsep penganekaragaman pangan ke depan akan  berbasis sumber daya lokal dengan cara penganekaragaman pangan tidak terbatas pada pangan pokok karbohidrat, serta diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat miskin dan rentan rawan pangan, dan juga pengembangan pangan lokal berdaya saing global (yang memiliki tampilan, rasa, harga, dan disukai masyarakat).

Ibu Tetty menyampaikan bahwa semakin maraknya jenis makanan luar negeri beredar di Indonesia, seperti masakan Jepang, Korea, China, perlu diwaspadai tentang kehalalannya, karena saat ini sangat disukai oleh para mileneal. Mengapa?, kehalalan produk perlu diperhatikan, terutama dari jenis bahan baku yang digunakan, proses yang dilakukan, dan kemasan yang digunakan.

Kegiatan pada hari pertama diikuti oleh mahasiswa Politani dan para pelaku UMKM, maupun beberapa dosen Politani dengan serius. Pada hari ke-2 besok akan dilanjutkan dengan topik keamanan pangan susu, rempah, dan olahannya, serta praktik pengembangan produk berbentuk “cake kukus” dengan bahan baku singkong, pasta kacang hijau, Yoghut. Proses kukus dipilih, karena praktis, setiap rumah tangga mempunyai kukusan, dan proses pengolahannya praktis, mengandung protei tinggi, dan zat gizi lain yang bermanfaat bagi Kesehatan.

share Bagikan berita
facebook Facebook
whatsapp Whatsapp
twitter Twitter
`

Feedback